Awan

        Awan dapat terbentuk jika suhu udara mengalami penurunan hingga mencapai titik kondensasi. Awan bisa berupa titik-titik air atau embun, ada pula yang berupa kristal-kristal salju. Titik-titik air atau kristal salju tersebut mengumpul pada sekeliling partikel-partikel kecil yang disebut inti kondensasi. Berdasarkan posisi ketinggian dan bentuknya, awan dapat dibedakan menjadi.

  1. Awan rendah, pada ketinggian 2000m. Awan ini ada tiga macam, yaitu ;
  • awan stratocomulus (St-Cu), yaitu awan yang bergumpal-gumpal.
  • awan cumulonimbus (Cu-Ni), awan yang tebal berwarna hitam kelabu.
  • awan stratus (St), yaitu awan yang berbentuk berlapis lapis seperti kabut yang tipis.
     2. Awan menengah, berada pada ketinggian antara 2000-6000m, terdiri atas ;
  • awan altocumulus (A-Cu), berwarna putih seperti gumpalan kapas.
  • awan altostratus (A-St), berlapis-lapis seperti pita dan berwarna kelabu.
   3. Awan tinggi, berada pada ketinggian lebih dari 6000 m, terdiri atas
  • awan cirrus (Ci), berwarna putih tipis dan mengkilat karena banyak mengandung kristal es.
  • awan cirrocumulus (Ci-Cu), berbentuk gumpalan-gumpalan kecil dan tampak seperti sisik ikan.
  • awan cirrostratus, (Ci-St), putih tipis seperti bulu-bulu ayam yang sangat halus.
    4. Awan yang terjadi karena udara naik, berada pada ketinggian 500-1600 m, terdiri atas ;

  • awan cumulus (Cu), awan bergumpal yang bagian bawahnya rata.
  • Nibrostratus (Ni-St) awan bergumpal luas, yang lain sudah menjadi hujan

Kalanon, Calon Obat Kanker dari Kalimantan


        Tumbuhan-tumbuhan itu mengandung senyawa-senyawa kimia yang bermanfaat sebagai bahan baku obat. Salah satu di antara tumbuhan khas Kalimantan itu adalah pohon kayu bintangor batu (Calophyllum teysmannii). Dari getah pohon ini, kita bisa memperoleh senyawa kalanon (calanone), yang berpotensi sebagai calon obat antikanker.

        Kalanon berwujud padatan kuning muda, dengan rumus molekul C27H20O5 
Potensi antikanker kalanon dilaporkan pertama kali oleh Swee Hock Goh dari Chemistry Department, National University of Singapore (1999). Goh mengatakan kalanon memiliki aktivitas yang rendah terhadap beberapa jenis sel kanker. 

      Hal ini dapat dilakukan melalui satu atau serangkaian reaksi kimia. Jadi, walaupun tidak bisa dipakai langsung sebagai obat, suatu senyawa alami masih bisa diolah menjadi calon obat melalui proses sintesis. Pada senyawa kalanon, terdapat struktur kumarin sebagai kerangka dasar (berwarna biru) dan sebuah gugus keton yang menempel pada kerangka tersebut (berwarna merah). Lalu gugus alkohol itu diubah lagi menjadi gugus ester.

        Produk akhir ini kemudian diujikan terhadap sel kanker usus manusia. Hasilnya sungguh mengagumkan. Senyawa ester tersebut mampu menghambat pertumbuhan sel kanker itu dengan konsentrasi yang sangat rendah, yaitu 1,29 mikrogram per mililiter. Semakin rendah konsentrasi yang diperlukan oleh suatu obat untuk bekerja berarti semakin ampuh obat tersebut.


Lapisan Atmosfer

Atmosfer yang menyelebungi bumi kita itu terbagi menjadi lima lapisan, yaitu.

a. Troposfer
       
        Merupakan lapisan yang berada paling bawah di atas permukaan bumi. Ketebalan lapisan ini bervariasi. Di daerah sekitar khatulistiwa lebih kurang 16 km ketebalannya, di daerah lintang sedang 11 km, dan di daerah kutub 8 km. Lapisan ini memiliki ciri-ciri yang khas, setiap kenaikan 100 m suhunya mengalami kenaikan 0,6 °C.


        Lapisan troposfer merupakan lapisan tempat terjadinya proses awan, hujan, dan angin. Pada lapisan ini kandungan oksigen dan nitrogen sangat banyak. Oksigen merupakan sumber terjadinya api karena proses pembakaran, yang bisa terjadi jika terdapat percampuran antara oksigen dengan karbon yang terkandung di dalam arang, minyak, kayu atau bahan bakar lain. Nitrogen juga bermanfaat dalam proses pembakaran dan memperlambat proses oksidasi. Bagian teratas dari troposfer terdapat lapisan peralihan yang disebut tropopause


b. Stratosfer


        Stratosfer berada  pada mulai dari ketinggian 8 km dikutub, 11 km di daerah sedang, dan 16 km di khatulistiwa. Ketinggian rata-rata lapisan ini antara 15-50 km. Pada lapisan ini terdapat ozon, konsentrasi terbesar pada ketinggian 22 km. Bagian teratas lapisan stratosfer adalah stratopause yang memisahkan dengan lapisan mesosfer


c. Mesosfer


        Mesosfer berada pada ketinggian antara 50-80 km. Pada lapisan ini suhu udara menurun secara drastis hingga mencapai -100 °C pada lapisan mesopause. Di lapisan mesosfer inilah sebagian meteor terbakar dan terurai. Pada lapisan ini juga terdapat reflektor gelombang radio dan televisi. Bagian teratas lapisan ini adalah lapisan mesopause yang membatasi dengan lapisan termosfer


d. Termosfer


        Termosfer terletak pada ketinggian 80-500 km dengan temperatur udara naik hingga 1500 °C sampai pada ketinggian yang belum pasti. Hingga ketinggian 375 km gas mengalami ionisasi, terbentuklah ion positif (proton) dan ion negatif (elektron), maka lapisan termosfer juga dinamakan lapisan ionosfer yang juga berperan sebagai reflektor gelombang radio.


e. Eksosfer


        Eksosfer merupakan batas antara atmosfer bumi dengan angkasa luar. Pada lapisan ini suhunya mencapai 2200 °C. 


(Pada dasarnya angka-angka yang tertera bukanlah angka-angka pasti. Perbedaan unsur pembentuk udara pada lapisan yang berbeda terdapat suhu dan tekanan udara yang berbeda pula)








  • geografi
  • Motif Memegang Uang

    Tiap rumah tangga dalam sektor perekonomian mempunyai alasan (motif) memegang atau menyimpan uang tunai, yaitu karena alasan transaksi, alasan berjaga-jaga, dan alasan berspekulasi. Pendapat ini oleh J.M Keynes yang disebut theory liquidility preference (teori hasrat menahan uang tunai). Adapun motif memegang dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.


    1. Alasan Transaksi
    Alasan menahan uang didasarkan pada keinginan untuk membiayai transaksi kebutuhan hidup sehari-hari (transacsion motive). Dengan tersedianya uang, segala kebutuhan atau keperluan usaha setiap hari dapat dipenuhi dengan cepat. Keperluan untuk transaksi tergantung pada pendapatan. Makin tinggi pendapatan, makin tinggi pula keperluan untuk transaksi.

        2. Alasan Berjaga-jaga


    Alasan berjaga-jaga (precautionary motive) adalah alasan transaksi untuk menghadapi keadaan darurat dan terjadi tanpa diduga-duga. Misalnya, salah satu anggota keluarga kita mendadak sakit. Keperluan uang untuk alasan berjaga-jaga (darurat) tergantung pada besarnya pendapatan.

       3. Alasan Spekulasi


    Alasan spekulasi (speculative motive) timbul karena adanya keinginan memperoleh keuntungan berdasarkan ramalan dan perhitungan pada masa yang akan datang. Misalnya, seseorang membeli saham sekarang dan menjualnya pada masa akan datang



    Cara-cara Pengendalian Sosial



    Dalam sebuah masyarakat yang tertib dan tentram dapat dilakukan pengendalian sosial preventif atau persuasif, namun jika di dalam masyarakat tersebut terjadi pelanggaran harus dilakukan pengendalian sosial represif atau koersif. Untuk melaksanakan pengendalian sosial tersebut antara lain dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

    a. Cemoohan

    Dilakukan terhadap seseorang yang melakukan pelanggaran nilai atau norma bertujuan sebagai
    pengendalian sosial agar pelaku merasa malu dan tidak lagi melakukan penyimpangan yang sama atau dalam bentuk lain.

    b. Teguran

    Bisa dilakukan berupa peringatan. Cara tersebut biasanya dilakukan jika pelanggaran yang dilakukan masih dalam batas toleransi kewajaran. Cara tersebuat biasa dilakukan oleh orangtua terhadap anak, pimpinan terhadap bawahan, atau guru terhadap anak didiknya.

    c. Pendidikan

    Dilakukan terhadap objek sejak baru lahir dan berlangsung seumur hidup. Pengendalian sosial dengan cara pendidikan merupakan cara yang sangat efektif. Jika pengendalian sosial dengan cara pendidikan dilakukan maka cara-cara yang lain hanya merupakan pendukung saja.

    d. Agama

    Setiap ajaran agama selalu memberikan ajaran dan pedoman bertingkah laku. Melalui pendidikan agama ditanamkan pengertia, jika seseorang melanggar ajaran agama akan merasa berdosa, terkucilkan, serta berusaha untuk bertobat dan kelak di kehidupan akhir akan mendapatkan siksa atas dosa yang diperbuatnya.

    e. Gosip

    Desas-desus dilakukan ketika kritik sosial secara langsung terbuka tidak dapat dilakukan. Dengan gosip tersebut pelaku penyimpangan akan merasa malu dan bersalah sehingga akan berhati-hati dalam berbuat di masa depan.

    f. Ostrasisme

    Bisa diartikan sebagai pengucilan. Terhadapa anggotaa masyarakat yang melakukan pelanggaran nilai dan norma, namun pelakumasih diperbolehkan tinggal bersama masyarakat yang lain, hanya saja tidak diajak berkomunikasi atau bekerja sama.

    g. Fraundulens

    Pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara meminta bantuan pihak lain agar membantu mengatasi masalah yang terjadi.

    h. Intimidasi

    Cara pengendalian sosial dengan cara menekan, memaksa, mengancam, atau menakut-nakuti.

    i.Hukuman

    Dapat dilakukan dengan cara memberi sanksi atau hukuman. Sanksi positif berhubungan dengan penghargaan yang diberikan kepada seseorang yang dapat menyesuaikandiri dengan nilai dan norma. Sedangkan sanksi negatif berhubungan dengan hukuman yang diberikan kepada warga masyarakat yang tidak berhasil menyesuaikan diri.

    Porifera

    Merupakan hewan avertebrata (mempunyai tulang belakang). Porifera berasal dari kata porus = lubang kecil, ferre = mempunyai/mengandung. Jadi, porifera adalah hewan berpori atau memiliki pori-pori.

    a. Ciri-ciri umum
    Tubuh berpori, diploblastik (ektoderm = lapisan luar, endoderm = lapisan dalam).
    Bentuk tubuh : seperti vas bunga, tabung, oval, bulat, atau pipih bercabang-cabang.
    Habitat : air laut, melekat pada dasar laut.
    Reproduksi : aseksual/vegetatif membentuk kuncup (gemulae), seksual/generatif.
    Bersifat hermaprodite, cara hidup heterotrof.


    b. Klasifikasi berdasarkan penyusun kerangka
    1. Calcarea
    Contoh : Sycon, Clathrina, Grantia sp.
    2. Hexactinellida
    Contoh : Euplectella aspergillum, Pheronema sp.
    3. Demospongia
    Contoh : Euspongia sp., Spongilla sp.

    c. Peranan Porifera bagi kehidupan manusia
    Jenis Spongia sp., Hippospongia : untuk spons mandi, kerangka porifera hiasan, dan zat kimia yang dihasilkan sebagai bahan obat penyakit kanker.

    Pengertian Hidrosfer

    Hidrosfer berasal dari kata hidro yang artinya air dan saphira yang artinya lapisan ratau tempat.
    Hidrosfer berarti lapisan atau tempat kedudukan air di bumi. Air di alam terbagi menjadi tiga macam, yaitu air di permukaan bumi, air di udara (atmosfer bumi), dan air di dalam bumi (tanah). Komposisi air secara global adalah 97,2% berada di lautan dan 2,8% berada di daratan dan di udara. Ada beberapa cabang ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari tentang air, yaitu.

    • Oseanografi, adalah ilmu yang mempelajari laut dan air laut.
    • Glasiologi, adalah ilmu yang mempelajari es dan gletser.
    • Hidrologi, adalah ilmu yang mempelajari air permukaan dan air bawah tanah.
    • Limnologi, adalah air mempelajari tentang danau.
    • Potamologi, adalah ilmu yang mempelajari air yang mengalir di permukaan.
    • Geohidrologi, adalah ilmu yang mempelajari keberadaan, persebaran, dan gerakan air di bawah tanah.
    • Hidrometeorologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan unsur-unsur meteorologi dan siklus hidrologi.
    Sebenarnya volume air di bumi tetap. Hanya wujud dan letaknya saja yang berubah. Perubahan wujud dan tempat inilah yang kemudian membentuk suatu rangkaian proses yang disebut siklus hidrologi, yang menyebabkan jumlah air di bumi tetap. Menurut panjang pendeknya proses, siklus hidrologi ada tiga macam, yaitu.

    1. Siklus pendek, yaitu perputaran air dari laut yang mengalami penguapan, berkondensasi dan kemudian jatuh sebagai hujan di laut yang sama lagi.
    2. Siklus sedang, yaitu perputaran air laut yang mengalami penguapan, terbawa oleh angin dan berkondensasi menjadi awan di atas daratan dan jatuh sebagai hujan diatas daratan, kemudian air meresap ke dalam tanah atau mengalir ke sungai dan kemudian menuju ke laut kembali.
    3. Siklus panjang, yaitu air laut mengalami penguapan membentuk kristal-kristal es yang dibawa angin naik ke pegunungan menjadi gletser atau salju, kemudian gletser dan salju mencair, airnya masuk ke sungai dan menuju ke laut kembali.
    Silus hidrologi tidak begitu saja terjadi akan tetai ada beberapa proses klimatis dan meteorologis yang menyertai, yaitu.

    • Evaporasi, adalah penguapan pada benda-benda abiotik yang merupakan proses perubahan wujud air menjadi tgas. Proses ini dipengaruhi oleh jumlah air yang terkandung pada tanah, dan faktor meteorologi.
    • Transpirasi, adalah proses pelepasan uap air dari tumbuhan melalui stomata, yang dipengaruhi oleh faktor jenis tumbhan berhubungan dengan ukuran stomata dan kandungan air yang dibutuhkan oleh tanaman, faktor sinar matahari, dan faktor jenis tanah, yaitu kelembaban tana.
    • Evapotranspirasi, adalah gabungan antara proses evaporasi dan transpirasi.
    • Kondensasi, perubahan wujud uap air menjadi air atau awan karenah penurunan suhu udara.
    • Adveksi, adalah transpirasi horizontal oleh gerakan udara mendatar.
    • Presipitasi, adalah curahan hujan
    • Run Off, adalah gerakan aliran air permukaan.
    • Infiltrasi, yaitu peresapan air ke dalam tanah.
    • Sublimasi, yaitu perubahan wujud dari uap air menjadi kristal es atau salju.

    Menulis Paragraf Argumentasi

    Kata argumentatif berarti alasan. Jadi, paragaf atau karangan argumentatif adalah karangan yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan. Dalam argumentatif, penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca terpengaruh.

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat karangan argumentasi adalah sebagai berikut.

    1. Berpikir sehat, kritis, dan logis.
    2. Mencari, mengumpulkan, dan memilih faka yang sesuai dengan tujuan dan topik, serta mampu merangkaikan untuk membuktikan keyakinan atau pendapat.
    3. Menjauhkan emosi dan unsur subjektif
    4. Menggunakan bahasa secara baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan salah penafsiran.
    Dasar karangan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis. Oleh karena itu, harus berdasarkan pada fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara laiin sebagai berikut.

    1. Bahan bacaan (buku, majalah , surat kabar, atau internet).
    2. Wawancara atau angket.
    3. Penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.
    Paragraf argumentatif dapat dikembangkan dengan pola penalaran sebab-akibat, yakni menyampaikan penggunaannya, penalaran sebab akibat dapat disajikan menjadi akibat sebab. Artinya, menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari sebab-sebabnya. Agar Anda dapat menuli paragraf argumentatif dengan mudah, maka langkah-langkahnya sebagai berikut.
    1. Daftarlah topik-topik pendapat yang dapat dikemangkan!
    2. Susunlah kerangka paragraf yang akan dibuat!
    3. Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf!
    4. Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu dan lain lain.)